PENERAPAN KEDISIPLINAN PADA USIA DINI TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada
kenyataannya kondisi masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal ini
dapat ditemukan pada peristiwa-peristiwa yang masih sering terjadi di
lingkungan masyarakat. Baik berupa penyimpangan-penyimpangan terhadap kaidah
dan nilai yang berlaku dimasyarakat dengan berbagai macam perilaku. Salah satu
diantaranya yaitu mengenai kepedulian masyarakat terhadap kondisi kebersihan
lingkungan. Sehingga tak mengherankan apabila masyarakat Indonesia seringkali
dirisaukan dengan masalah-masalah yang
berhubungan dengan masalah kondisi
lingkungan.
Dalam
hal ini Koentjaraningrat menyebutkan pada hakikatnya membangun suatu bangsa
atau masyarakat tidak hanya menyangkut pembangunan yang berupa fisik melainkan
juga yang bersifat non fisik. Hal inilah yang harus mendapatkan perhatian agar
tercipta adanya keselarasan dan keseimbangan yang saling mendukung. Menciptakan
lingkungan yang nyaman, tertib, bersih dan juga sesuai dengan kaidah-kaidah dan
aturan yang berlaku di masyarakat perlu adanya kesadaran dan kepedulian setiap
anggota masyarakat terhadap situasi dan kondisi lingkungan yang ada disekitar
mereka karena lingkungan merupakan tempat manusia untuk menjalankan berbagai
aktifitas dan interaksi dengan yang lain, dengan demikian lingkungan yang
nyaman, tertib, serta budaya hidup sehat dan bersih dapat terwujud.
Menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat adalah tangung jawab bersama. Khususnya
masyarakat yang ada disekitar lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting
dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan
sehat.
Satu
fenomena yang menarik bahwa tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat di
Semarang khususnya di kelurahan sekaran kec.Gunungpati terhadap kebersihan
lingkungan masih kurang. Meskipun pemerintah (Lembaga Kelurahan maupun RT dan
RW) sudah berupaya memberikan pembinaan, pembimbingan serta pengarahan tentang
kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang ada disekitar mereka.
Rendahnya tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat Banaran terhadap kondisi
lingkungan dapat dilihat dari cara hidup masyarakat yang sebagian besar belum
mencerminkan budaya hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat dicermati masih
banyak sampah yang berserakan dan menumpuk dilingkungan tempat tinggal
disekitar mereka, sisa-sisa plastik dan makanan, tempat seperti sumur yang jarang dibersihkan serta selokan-selokan
yang memang sengaja dibendung oleh salah satu warga. Sehingga hal tersebut
menyebabkan penyumbatan saluran air dan menjadi sarang bibit nyamuk, serta
menyebabkan ganguan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Satu hal lain yang
dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat Banaran cenderung menganggap enteng
mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan
terhadap pola perilaku terhadap kesehatan.
Kebiasaan
membuang sampah sembarangan mungkin sudah menjadi kebiasaan Indonesia yang
diwariskan para pendahulu kita yang sulit untuk dirubah, seperti membuang
punting rokok, bungkus makanan dan lainya meskipun telah disediakan tempat
sampah disekitar kita. Padahal mereka tau akibat dari sampah tersebut yang
akhirnya banyak orang yang terkena penyakit, bencana alam banjir, serta bau
yang tidak sedap bisa mempengaruhi gangguan pernafasan.
Dalam
lingkungan masyarakat masalah tersebut di atas, merupakan hal yang biasa dan
tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan. Akan tetapi kalau dibiarkan begitu
saja, justru dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap
kebersihan lingkungan dan kesehatan. Pada prinsipnya peningkatan kesehatan
masyarakat memerlukan adanya keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan terutama penanaman budaya hidup bersih dan sehat sejak dini dalam
keluarga.
Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini
adalah untuk menghimbau dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan khususnya dalam hal kebiasaan membuang sampah sembarangan di daerah
banaran kecamatan Gunungpati Semarang. Masyarakat setempat tidak
memperdulikanya sehingga tidak sadar akan bahaya yang mengancam dari sampah
tersebut. Penanaman kedisiplinan akan kebersihan seharusnya dianjurkan sejak
dini karena watak dan perilaku yang akan di lakukan seorang anak merupakan
pengalaman yang pernah dilihatnya. Oleh karena itu dalam perancangan proposal
ini iklan multimedia berpengaruh dalam penerapan kedisiplinan serta peran orang
tua dan lembaga pendidikan.
Dalam
edisi pertama tahun 1993 McGraw-Hill Multimedia: Making It Work, Tay Vaughan menyatakan "Multimedia adalah
kombinasi dari teks, seni grafis, suara, animasi, dan video yang dikirimkan
oleh komputer.Penyajian 5 unsur ini lebih mengena terhadap masyarakat karena
mereka bisa melihat sekaligus mendengar isi dari pesan multimedia tersebut
dibandingkan dengan salah satu unsur tersebut misalkan radio yang menghasilkan
suara masyarakat kurang mengena dibandingkan dengan TV yang menerapkan audio
visual masyarakat lebih menyukainya.sehingga sekarang TV merupakan hiburan
utama di semua kalangan masyarakat.
Dari
uraian diatas inilah penulis memiliki ketertarikan untuk memecahkan masalah
yang ada pada daerah banaran kelurahan sekaran kecamatan Gunung pati yaitu
tentang menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya khususnya
penanaman kedisiplinan tentang kebersihan di usia dini. Akibat kurangnya
kesadaran akan kebersihan lingkungan, banyak sampah-sampah yang berserakan
seperti bungkus makanan ringan, puntung rokok, dll. Akibatnya masyarakat juga
banyak yang terkena penyakit karena kurangnya kesadaran akan kebersihan
lingkungan.oleh karena itu penerapan kedisiplinan untuk mewujudkan kebersihan
harus dididik dari usia dini karena kebiasaan anak melakukan sesuatu merupakan
apa yang pernah dilihat oleh mereka.
B.
Rumusan
Masalah
Permasalahan
yang diambil dari pengangkatan judul proposal ini adalah menemukan strategi
untuk menghimbau masyarakat agar ikut serta memperdulikan kebersihan
lingkungan.
Dari
permasalahan tersebut dapat diuraikan ke dalam permasalahan yang lebih khusus,
yaitu ;
1. Bagaimana
cara menghimbau masyarakat sekaran gunung pati terutama anak-anak agar dapat
ikut serta memperdulikan kebersihan lingkungan khususnya dalam membuang sampah
pada tempatnya?
2. Bagaimana
membuat desain ILM multimedia yang dapat menghimbau dan menyadarkan masyarakat
khususnya anak-anak tentang kedisiplinan membuang sampah pada tempatnya ?
3. Bagaimana
strategi dalam pembuatan ILM multimedia agar makna dan pesan dapat tersampaikan
dengan baik ?
C.
Tujuan
Perancangan
Tujuan
yang ingin dicapai dalam pembuatan proposal ini yaitu untuk menghimbau
masyarakat untuk hidup bersih;
1. mengingatkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan khususnya dalam membuang
sampah pada tempatnya.
2. Menciptakan
sebuah iklan multimedia yang berisi tentang himbauan bagi masyarakat khususnya
anak-anak untuk hidup bersih melalui pendekatan agar bisa menyentuh kesadaran anak-anak
tersebut.
3. Menciptakan
sebuah iklan multimedia yang memilki konsep dan nilai estetis di dalamnya agar
makna dan informasi dapat tersampaikan dengan baik ke pandangan khalayak
sasaran / target audience.
D.
Manfaat
Perancangan
Dari penelitian
yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang diharapkan berguna bagi semua
orang. Hal terutama yang diharapkan adalah :
Manfaat
bagi penulis:
·
Memberikan gambaran sedekat mungkin
dengan kenyataan, tentang dampak buruk membuang sampah sembarangan.
·
Memberikan wawasan yang lebih luas dari
penerapan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dalam perkuliahan.
Manfaat bagi mahasiswa dkv:
·
Dapat memberikan informasi dan sebagai
referensi tentang perancangan komunikasi visual yang baik
Manfaat
bagi masyarakat :
·
Menyadarkan masyarakat akan bahayanya
membuang sampah sembarangan
·
Menerapkan kedisiplinan kepada generasi
penerus usia dini tentang kebersihan terutama membuang sampah pada tempatnya
E.
Batasan
Masalah
Batasan data
Dalam penyusunan
proposal ini penulis memfokuskan pada penerapan kedisiplinan hidup bersih
dengan tidak membiasakan membuang sampah sembarangan pada anak-anak, serta
membuat media iklan layanan masyarakat untuk menyadarkan masyarakat teritama
pada anak-anak sehingga kedisiplinan akan membuang sampah pada tempatnya dapat
terbentuk dari usia dini melalui lembaga pendidikan serta orang tua.
Batasan Media
Media utama yang
akan disampaikan kepada target adalah sebuah iklan layanan masyarakat yang
berbentuk stop motion. Sedangkan media pendukung yang akan dibuat melalui pendekatan-pendekatan media yang tepat
untuk target audiens.
F.
Metode
Dan Sistematika Perancangan
1. Metode
perancangan
a.
Metode Penelitian
Jenis
metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Denzin dan Lincoln (1994:1) dalam Maryaeni (2008) mengemukakan bahwa Qualitative research is a field of inquiry in it’s right. It crosscuts
discipline, feald, and subject matter. Pernyataan tersebut memberikan
gambaran bahwa penelitian kualitatif sebagai medan penemuan pemahaman merupakan
kegiatan yang tersusun atas sejumlah wawasan, disiplin, maupun wawasan
filosofis sejalan dengan kompleksitas pokok permasalahan yang digarap.
b.
Sumber Data
·
Data primer
Yaitu data yang
diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian dengan melakukan wawancara atau
Tanya jawab dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
·
Data sekunder
Yaitu data yang
diperoleh dari buku-buku,internet,sebagai referensi untuk diolah.
c.
Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam
penilitian ini, tekhnik data yang akan digunakan Penulis adalah :
·
Observasi
Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sutrisno Hadi, 1986. Dalam Sugiyono,
2008)
Peneliti akan terjun langsung ke
lapangan, mengamati bagaimana kondisi kebersihan lingkungan khususnya dalam hal
sampah yang ada di sekitar wilayah banaran kelurahan sekaran.
·
Wawancara
Maryaeni
(2008:70) mengungkapkan bahwa interview merupakan salah satu cara pengambilan
data yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur,
semi terstruktur, dan tak terstruktur. Penulis menggunakan teknik wawancara
terstruktur dan bentuk pertanyaan yang terbuka. Dengan begitu, Penulis dapat
memperoleh data sebanyak-banyaknya dari informan. Adapun informan yang akan diwawancarai
dalam penelitian ini, yaitu warga banaran, dan perangkat desa.
2. Skematika
perancangan
Sistematika penulisan laporan ini
disusun untuk memberikan gambaran umum tentang tugas akhir yang akan dilakukan.
Penyusunan laporan dibagi manjadi lima bab dari masing-masing bab dibagi
menjadi subbab. Secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar
Belakang, Identisifikasi Masalah, Maksud dan
Tujuan,
Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan
Laporan.
BAB II IDENTIFIKASI DATA
Bab ini berisikan data verbal dan
data visual
BAB III ANALISIS MASALAH
Bab ini berisi menganalisa masalah dengan
mengumpulkan data-data yang sudah didapat, segmentasi target audiens yaitu
mencari data tentang target audiens, factor-faktor yang menghambat serta factor
pendukung dan usulan pemecahan.
BAB IV KONSEP-KONSEP PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang konsep persuasi social,
konsep kreatif, konsep media serta proses pra produksi.
BAB V VISUALISASI DAN PRODUKSI
Bab ibi menjelaskan karakter visual yang akan ditampilkan,storyboard
dan final desain.
G.
Landasan
Teori
1. Psikologi
Anak
Saat ini dalam pandangan barat mengenai anak-anak
menyatakan pandangan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang unik dan sangat
hidup yang meletakan dasar penting bagi tahun-tahun dewasa dan jelas berbeda
dari tahun-tahun dewasa tersebut. Orang-orang dewasa menilai masa kanak-kanak
sebagai waktu khusus untuk bertumbuh dan mengalami perubahan, orang dewasa
mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan sumber-sumber yang luas dalam upaya
kita merawat, mendidik, melindungi mereka dari tekanan dan tanggung jawab yang
ditanggung oleh orang-orang dewasa melalui hokum perburuan anak yang ketat.
Kasih sayang, perhatian, dan teladan dari orang sekitar dan lingkungan berperan
besar dalam menentukan psikologis anak yaitu tempramen, perilaku, proses pemikiran,
emosi, nilai/prinsip diri, dan sikap.
Cara belajar anak-anak adalah meniru banyak hal dari
apa yang dia lihat, rasakan, dengar dari orang-orang yang ada dilingkunganya
(psikologi untuk Membimbing 132). Anak-anak peka terhadap setiap perilaku
orang-orang disekitarnya. Idealnya anak-anak memerlukan waktu untuk
beristirahat, waktu luang untuk bergaul dengan anak-anak sebaya, bermain
permainan untuk anak-anak, dan berkreasi sesuai minat, bakat, dan tingkat
kecerdasan demi pengembangan secara fisik dan psikologis.
Selain itu ada 8 klasifikasi teori kecerdasan anak
yang mempengaruhi minat terhadap suatu hal :
1. Kecerdasan
verbal/linguistic : kemampuan menggunakan kata-kata dan bahasa untuk
mengekspresikan makna secara efektif, pandai mengolah kata, bermanfaat untuk
berbicara, mendengarkan, membaca apapun mulai dari rambu lalu lintas atau novel
klasik.
2. Kecerdasan
logis-matematis : kemampuan mengerjakan operasi-operasi matematika. Pandai
dalam sains dan matematika, mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika
atau akal sehat.
3. Kecerdasan spasial
: kemampuan berfikir tiga dimensi atau memvisualkan ide gambar di dalam kepala
terlebih dahulu, baru menggambar. Pandai mempersepsikan apa yang dilihat
termasuk gambar atau visualisasi.
4. Kecerdasan
kinestetik : kemampuan memanipulasi objek, pandai dan terampil olah tubuh dan
gerak.
5. Kecerdsan
musical : sensivitas terhadap pola titik nada, melodi ritme, dan nada. Pandai
dan peka terhadap hal musik.
6. Kecerdasan
interpersonal : kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan
orang lain, dapat memahami dan bekerjasama dengan orang lain.
7. Kecerdasan
intrapersonal : kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan dan
kelemahan diri sendiri serta merenungkan tujuan hidup dan mempercayai diri
sendiri.
8. Kecerdasan
natural : kemampuan mengobservasi pola-pola alam dan memahami system alamiah
atau buatan manusia. Melibatkan kemampuan untuk mengenali bentuk-bentuk alam
dilingkungan sekitar.
2.
Multimedia
Jenis-jenis
media yang dapat menjadi komponen dalam multimedia adalah: teks, grafis, foto,
video, audio dan animasi.
a.
Teks merupakan media yang dapat mendukung pembelajaran pada semua aspek
keterampilan dengan baik. Teks baik sekali untuk menyampaikan berbagai
informasi verbal, membangun keterampilan intelektual, menimbulkan tumbuhnya
strategi kognitif, melatih ketarampilan motorik, serta membentuk sikap. Teks
terkadang lebih efektif daripada video atau audio. Akan tetapi teks tidak
efektif bagi mereka yang kemampuan membacanya masih relatif rendah.
b.
Grafis ialah media yang cocok untuk dipergunakan mengidentifikasi benda,
menklasifikasi, menunjukkan hubungan secara spesial, mengkongkritkan sesuatu
yang masih bersifat abstrak dan sebagainya. Grafis bila digunakan menyertai
teks akan dapat menghemat waktu untuk memahaminya dibanding menggunakan teks
saja. Grafis sebagai media pembelajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta,
gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan
kata-kata dan gambar. Pengungkapan itu bisa dalam bentuk sket, diagram, atau
grafik.Kelompok media grafis antara lain: bagan, diagram, poster, kartun, dan
komik.
c.
Foto adalah media yang dapat membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dala bercerita,
dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar. Foto dalam multimedia
dapat memberikan informasi tentang benda atau situasi nyata yang tidak
memerlukan gerak.
d.
Video adalah media yang memiliki begitu banyak manfaat terutama dalam kekuatan
visualisasinya, akan tetapi tidak efektif untuk memberikan informasi detail
mengenai sesuatu. Video bermanfaat untuk menyampaikan berbagai informasi yang
mengandung gerak atau sesuatu benda yang terlalu besar/kecil sehingga sangat
sulit diamati oleh penglihatan kita. Selain itu video juga dapat menyampaikan
suatu peristiwa penting yang sudah berlalu.
e.
Audio adalah media yang efektif bila dikombinasikan dengan media lainnya. Audio
selain dapat digunakan untuk memancing perhatian juga cocok untuk tujuan
belajar tertentu yang menonjolkan aspek suara asli atau “real sound”.
Audo juga dapat digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang
mereka dengar. Selain itu audio dapat memperkuat informasi yang diberikan
melalui teks, foto, grafik, video, maupun animasi. Audio dalam multimedia dapat
berbentuk narasi, dialog, musik, maupun sound effect.
f.
Animasi merupakan media yang sangat efektif untuk: menunjukkan hubungan antar
obyek atau ide, merangsang tindakan, mendisplay urutan langkah dalam prosedur,
menjelaskan konsep yang sulit, dan dipergunakan untuk menggantikan peran video
dalam hal keadaan nyata yang tidak bisa didapat. Misalnya petir dengan lidahnya
berkilat-kilatan. Jadi multimedia adalah kombinasi antara teks, grafis, suara,
foto, video, dan animasi yang disajikan melalui perangkat komputer atau alat elektronik
lainnya.(Mulyanto, 2007:5)
3.
Teori Perancangan
A. 5W
+ 1H
Dalam
menganalisa masalah yang ada dalam isu yang di angkat menggunakan metode 5W +
1H yaitu what, When, Where, Why, Who, dan How.
·
What| Informasi apa saja yang akan di
sampaikan ke khalayak?
·
When| Kapan informasi tersebut akan di
dapat?
·
Where| Dimana informasi tersebut di
dapat?
·
Why| Mengapa informasi tersebut perlu
disampaikan?
·
Who| Siapa saja yang menjadi target
audience iklan ini?
·
How| Bagaimana menyampaikannya?
B.
AIDCA
Dalam
perancangan sebuah iklan, iklan harus memenuhi criteria rumus yang disebut
AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari element element:
1. Attention(perhatian)
Dalam element attention iklan harus
mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan
ukuran, pengguanaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.
2. Interest(minat)
Untuk element interest, iklan di
harapkan dapat menumbuhkan minat dan memiliki keinginan lebih jauh dalam target
audience. Dalam hal ini konsument harus di rangsang agar mau membaca,
mendengar, atau menonton pesan-pesan yang di sampaikan.
3. Desire(kebutuhan)
Selain itu, iklan juga harus memiliki
komponen desire,yaitu mampu menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau
menikmati produk tersebut.
4. Conviction(keinginan)
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai
elemen conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon
pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk
tersebut.
5. Action(tindakan)
Yang terakhir elemen action berusaha
membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian. Dalam hal ini dapat di gunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan
bunakan, dan lain-lain.
C.
Media Iklan
Dalam periklanan media iklan dibagi
menjadi 2 golongan yaitu
1. Above
the line Advertising(media iklan lini atas)
Adalah jenis iklan yang disosialisasikan
menggunakan sarana media massa, misalnya: surat kabar, majalah, tabloid, radio,
televise, bioskop, internet, dll. Sifat media ini merupakan media ‘tak
langsung’ yang mengenai audience karena
sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
2. Below
the line Advertising(media iklan lini bawah)
Adalah jenis iklan yang disosialisasikan
menggunakan sarana media khusus. Misalnya: leaflet, poster, spanduk, baliho,
bus panel, bus stop, poin of purchase (POP), stiker, shop sign, flayer, dll.
Sifat media ini ‘langsung’ mengenai pada audience karena sifatnya yang
memudahkan audience langsung menyerap satu produk/pesan saja.
Sesuai dengan target audience yang
merupakan kalangan remaja, maka media iklan yang digunakan adalah media iklan
lini bawah (below line Advertising) untuk menjangkau semua remaja-remaja dengan
tingkatan pendidikan dan status social yang beragam.
D.
Cara penyampaian iklan
1) Iklan
berbisik
Iklan berbisik adalah iklan yang dalam
penyampaian pesannya menggunakan pengungkapan makna secara konatitif (bukan
makna sesungguhnya). Dalam penerapannya iklan bebisik ini banyak digunakan oleh
iklan politik dan iklan yang target audiencenya orang menengah keatas.
2) Iklan
berteriak
Iklan berteriak adalah iklan yang dalam
penyampaian pesannya menggunakan pengungkapan makna secara denotatif (makna sesungguhnya).
Dalam penerapanya iklan berteriak ini banyak yang menggunakannya karena mudah
dipahami.
Dalam perancangan ILM ini pesan iklan
akan disampaikan dengan pemaknaan yang denotative (makna sesungguhnya) karena
dengan penyampaian denotative ini, agar masyarakat tidak bingung dan dapat
menarik perhatian.
E.
Teori Pendekatan Pesan
1. Rasional
Pendekatan rasional disebut juga sebagai
pendekatan logika. Hal-hal rasional adalah suatu hal yang didalam prosesnya
dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada. Menggunakan
pendekatan rasional berarti meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau
penyajian bukti-bukti.
2. Emosional
Pendekatan
emosional dalam meyakinkan pesan disampaikan dengan mengikutsertakan emosi
(perasaan) audience dalam menerima pesan. Contoh penerapan penyampaian pesan
dengan pendekatan emosional yaitu:
- Rasa
emosi
- Hibutan
(entertainment)
- Pengakuan
social
- Style/gaya
(keindahan)
- Humor
3. Moral
Pendekatan
ini mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Sumber-sumber
pendekatan ini diantaranya: tradisi(adat istiadat), ajaran agama, ideology
tertentu dan norma sebagai tolak ukur akan menentukan betul salahnya sikap
manusia.
Desain
komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan
daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan
mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna,
komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara
visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju. Desain
komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari
tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi
visual. Perjalanan kreatifnya diawali dari menemukenali permasalahan komunikasi
visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang
berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan
visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi
verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif.
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Verbal
1. Definisi-definisi
Kasih
sayang, perhatian, dan teladan dari orang sekitar dan lingkungan berperan besar
dalam menentukan psikologis anak yaitu tempramen, perilaku, proses pemikiran,
emosi, nilai/prinsip diri, dan sikap. Cara belajar anak-anak adalah meniru
banyak hal dari apa yang dia lihat, rasakan, dengar dari orang-orang yang ada
dilingkunganya. Terbentuknya kedisiplinan anak terhadap kebersihan tergantung
lingkungan sekitar oleh karena itu pengarahan-pengarahan terhadap kebersihan
juga perlu dimiliki oleh masyarakat dewasa terutama orang tua untuk mendidik
anaknya agar membiasakan hidup bersih.
2. Fakta
lapangan
Kondisi kebersihan lingkungan masyarakat
Banaran belum dapat sepenuhnya dikatakan sebagai lingkungan pemukiman yang
bersih. Hal ini disebabkan masih banyaknya sampah dan ketidakteraturan
masyarakat dalam menangani kebersihan lingkungan yang ada disekitar mereka.
Disamping hal itu disebabkan pula oleh faktor perilaku masyarakat yang pada
umumnya dalam pemahaman kebersihan lingkungan belum sesuai dengan pelaksanannya
atau dengan kenyataan yang ada di lingkungan.
Masalah
kebersihan lingkungan oleh masyarakat Banaran, diidentikkan dengan masalah
sampah yang juga berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungannya, karena sampah merupakan faktor utama yang dapat
merusak atau menggangu kebersihan lingkungan dan kesehatan, akan tetapi hal itu
justru kadang menjadi hal yang dilupakan oleh kebanyakan masyarakat.
Pada
umumnya masyarakat Banaran peduli dengan masalah kebersihan lingkungan.
Walaupun demikian pada kenyataannya masih banyak sampah-sampah yang bercecer
dan membusuk disekitar rumah mereka, sehingga pada waktu musim hujan, sering
menimbulkan bau yang tidak enak. Sampah yang tercampur dengan genangan air
hujan sehingga sampah yang berupa barang-barang bekas palstik menjadi sarang
bibit nyamuk dan menjadi sarang penyakit lainya.
3. Data
Lembaga dan Narasumber
Berdasarkan
hasil penilitian di wilayah banaran sekaran kegiatan kerja bakti dilakukan
berdasarkan kesepakatan bersama yaitu dilakukan dua kali dalam satu bulan.
Kegiatan ini diikuti oleh masing-masing perwakilan keluarga. Dan mengganti uang
sebesar lima ribu, apabila tidak mengikuti kegiatan kerjabakti. adapun uang
tersebut nanti akan dimasukan kedalam kas RT untuk keperluan masyarakat. Walaupun
kegiatan kerja bakti merupakan peraturan atas keputusan bersama, akan tetapi
pada kenyataanya kegiatan kerja bakti dilapangan tidak sesuai dengan pernyataan
tersebut. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan tidak selalu satu bulan dua kali
akan tetapi juga kadang dilakukan pada tiga bulan sekali.
Berdasarkan penelitin ini menunjukan bahwa
masyarakat Banaran dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti bukan didasarkan
atas kesadaran hati atau atas dasar inisiatif sendiri untuk bertindak dalam
kegiatan partisipasi masyarakat dilingkungannya. Dengan demikian maka pada
umumnya masyarakat belum memiliki sikap kesadaran dan tanggungjawab terhadap
kebersihan lingkungan.
Pembuatan iklan ini yang nantinya akan
disebarluaskan ke lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar khususnya di wilayah
banaran yang nantinya setiap sekolahan akan mendapatkan satu buah cd untuk
diputar.
4. Target
audiens
Target audiens yang ditetapkan adalah masyarakat
banaran kelurahan sekaran kecamatan gunungpati khususnya anak-anak karena sebagai
penerus generasi yang dididik kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya
agar bisa menjadi kebiasaan sehingga menciptakan budaya bersih di wilayah
sekaran tersebut.
BAB III ANALISA DATA
A. Analisa
Permasalahan
B. Segmentasi
Target Audiens
Geografis
Wilayah
masyarakat Banaran terletak daerah dataran tinggi, dengan luas tanah 18,56 Ha,
meliputi luas tanah pemukiman penduduk 14,68 Ha, luas tanah sawah 3,98 Ha, luas
tanah kering 0,05. Dengan keadaan tanah yang kering lingkungan masyarakat
Banaran, mengalami kesulitan dalam memperoleh air yang dikomsumsi. Sehinga
sebagian besar masyarakat Banaran tidak memiliki sumber air bersih.
Demografis
Menurut
data yang diperoleh dari laporan kependudukan kantor kelurahan berjumlah 5830
yang terdiri dari 2986 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk
perempuan 2844 jiwa, sedangkan untuk dukuh banaran khususnya terdiri dari 425
(94KK) jiwa, terdiri dari 238 jumlah penduduk laki-laki dan jumlah 187 penduduk
perempuan. Sedangkan umur 5-9tahun adalah 4.24% dari total jumlah penduduk.
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak yaitu pada tingkat SD
(sekolah dasar) hamper separuh penduduk dari jumlah penduduk, hal ini menandai
bahwa masyarakat banaran dalam halpendidikan minimal tingkat sekolah dasar.
Psikologis
Perkembangan
seorang anak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam dan luar. Pada saat ini
salah satu pengaruh luar yang paling banyak diterima oleh anak-anak dan tujuannya
untuk merangsang mereka adalah melalui tayangan televisi berupa film seri dan
tayangan iklan di dalamnya. Suatu respon atau tindakan seorang anak terutama
yang dianggap suatu kreativitas biasanya sering dihubungkan dengan tindakan
melihat. Melihat dalam bahasa Inggris to
see
artinya mengerti dan memahami. Memang seakan-akan fungsi mata, fungsi visi atau
visual itu penting dalam gerak pikiran manusia. Dengan mata itulah manusia
mengukur suatu realita. Anak kecil, justru karena pengetahuannya yang masih
terbatas, masih mampu untuk memandang seperti apa adanya. Melihat tanpa
diganggu oleh fungsi yang secara lazim dikaitkan pada sesuatu itu. Dalam proses
belajar anak, banyak diantara kita tidak menghendaki anak-anak hanya mampu
meniru.
C. Faktor
Penghambat dan Pendukung
Menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan
masyarakat agar untuk menjaga kebudayaan hidup bersih di lingkunganya tidaklah
gampang hal ini tentunya ada beberapa kendala atau faktor penting yang
mempengaruhinya yaitu faktor pendukung
dan factor penghambat, dimana factor-faktor tersebut ada yang dari dalam
maupun luar.Faktor yang dapat mendukung masyarakat yang menjaga kebersihan
lingkungan yaitu kegiatan kerja bakti masyarakat, sedangkan factor penghambat
kurangnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah :
a)
Sarana dan prasarana
b)
Kurangnya pengetahuan masyarakat
c)
Kebiasaan masyarakat
Kurangnya
sarana dan prasarana yang ada di lingkungan masyarakat banaran, menjadi
penghambat dalam menjaga kondisi kebersihan di lingkungan. Bentuk sarana dan
prasaranapun tersebut adalah belum adanya tempat penglokasian pembuangan sampah
dan petugas kebersihan lingkungan. Sehingga masyarakat memanfaatkan lahan
sebagai tempat pembuangan sampah.
D. Usulan
Pemecahan Masalah
Dari
pengambilan data diatas penulis menyimpulkan usulan dalam pemecahan masalah
yang ada pada masyarakat banaran yaitu dengan cara mnyajikan iklan layanan
masyarakat yang dirancang untuk anak-anak serta perlunya dorongan orang tua
untuk mendidik anaknya agar membiasakan hidup bersih, member pengetahuan
tentang perlunya hidup bersih agar dapat tertanam sejak usia dini sehingga
dapat menciptakan budaya hidup bersih khususnya dalam membiasakan membuang
sampah pada tempatnya.
BAB
IV KONSEP-KONSEP PERANCANGAN
A.
Konsep
Persuasi Sosial
Konsep yang akan
dikeluarkan adalah tentang pentingnya menjaga kebersihan dengan melakukan
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya melalui pendekatan yang dikemas dalam
bentuk iklan untuk anak-anak di wilayah banaran kec gunung pati.
B.
Konsep
Kreatif
a) Konsep
pokok ILM
Konsep
pokok dalam perencanan pembuatan iklan layanan masyarakat ini menggunakan
pendekatan-pendekatan yang mengibaratkan pahlawan dunia yang setiap hari
melakukan kebersihan dalam rumah yang nantinya sewaktu-waktu dia akan tua dan
mati yang akan menyadarkan anak-anak kalau manusialah penerus perjuanganya
untuk melindungi dan menjaga kebersihan lingkungan.
b) Creative
objective
Perancangan
iklan layanan masyarakat ini adalah untuk member pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta untuk menghimbau masyarakat
khususnya untuk anak-anak agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya
sehingga dapat menciptakan budaya hidup bersih.
c) Strategi
kreatif
·
Logika strategi kreatif
a.
Consumer
insight
Dalam
pembuatan iklan ini berdasarkan latar belakang target audiens yang memiliki
factor-faktor seperti :
v Social
Banyaknya anak-anak
yang ada di daerah banaran mengakibatkan mereka lebih suka bermain-main
dibandingkan dengan belajar arahan dari orang tuapun dapat dikatakan kurang.
v Budaya
Karena kurangnya arahan
dari orang tua mereka,kebiasaan jajan sembarangan sehingga mengakibatkan sampah
berserakan karena membuang bungkus jajan yang sembarangan
v Psikologi
Kebanyakan anak di
daerah banaran sama seperti anak2 biasanya karena dalam psikologi anak-anak
merupakan masa dimana mereka mengembangkan dirinya, seperti bermain,bermain
game dll.
b.
Trend
yang berkembang seputar konsumen
Trend
yang lagi berkembang adalah permainan game seperti playstation yang biasanya
memainkan game yang bertemakan superhero.
·
Pendekatan isi pesan
a.
Emosional
Emosional
seorang anak terpacu oleh apa yang dia lihat oleh karena itu untuk meyakinkan
dalam penyampaian pesan menggunakan pendekatan agar emosi anak-anak wilayah
banaran dapat tersentuh dan melakukan apa yang diharapkan dalam penyusunan
iklan ini.
·
Model pendekatan pesan (retorika)
Pendekatan
pesan yang akan dibuat adlah model pendekatan personifikasi yang mengibaratkan
benda mati yang seolah-olah hidup.
·
Desire respon
Efek yang diharapkan
dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini adalah mengundang perhatian target
audiens,sehingga memunculkan minat untuk melihat,dapat menyentuh emosi lalu
membangkitkan untuk melakukan apa yang diharapkan oleh iklan layanan masyarakat
ini.
d) Copy
writing
·
What to say?
Membujuk anak-anak
untuk melakukan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan melakukan kebersihan
lingkungan.
·
How to say?
Dimana iklan ini
memmunculkan karakter superhero dunia yang telah menyelamatkan bumi dari
bencana serta melawan penyakit yang digambarkan oleh sebuah sapu yang bisa
hidup dimana sehari-hari dia melakukan kebersihan yang pada akhirnya dia mati
dan membujuk target untuk meneruskan perjuanganya yaitu menyelamatkan bumi
dalam hal kebersihan. Yang akan dikemas kedalam kategori iklan berbisik.
·
Pendekatan penyajian pesan
Memakai pendekatan
fiktif yang memunculkan superhero,penggambaran seperti rumah dan isinya yang
menggambarkan kesederhanaan, memakai bahasa anak-anak.
C.
Konsep
Media
Strategi media
Media yang ditetapkan
adalah media utama sebuah iklan animasi,poster dan cover CD.
Program media
Media iklan ini
nantinya akan disebarkan ke lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar yang
nantinya akan diputar serta arahan guru, sedangkan poster ini nantinya akan
ditempel di kelurahan dan gerbang sekolah untuk menarik perhatian target
audiens.
D.
Pra-produksi
1.
Outline
Menggambarkan tentang
superhero dunia yang sudah menyelamatkan bumi dari bencana dan penyakit yang
digambarkan sebuah sapu lantai. Setiap hari dia melakukan kebersihan didalam
rumah dengan penuh semangat hari pun berlalu sampai akhirnya sapu itupun mulai
tua dan mati.durasi film ini diperkirakan 40 detik.
2.
Storyline
Film ini bercerita
tentang dimana suatu rumah yang sederhana akan tetapi banyak sampah yang
berserakan didalamnya akibat si penghuni rumah yang tidak sadar akan
kebersihan, hal ini ditampilkan diruang tamu, ruang keluarga,dan kamar yang
berserakan sampah keluarga.Mereka masih beruntung karena mempunyai superhero
dunia yaitu “sapu lantai”.dengan penuh semangat sapu itu selalu membersihkan
rumah tersebut,seperti diruang tamu dilanjutkan ruang keluarga dan. Setiap hari
dia melakukan hal yang sama.waktu demi waktu berjalan tak terasa superhero
sudah berumur tua (di gambarkan hitamputih), dia terus melanjutkan perjuanganya
membersihkan rumah tersebut sampai suatu saat dia jatuh mati karena umurnya
yang sudah tua.
klimaks dari film iklan
ini adalah ketika superhero yang kita banggakan jatuh mati karena umurnya yang
sudah tua.perlu kita ketahui bahwa tak selamanya dia menjadi superhero
kita.maka dari itu tujuan film ini untuk menggugah masyarakat melalui
pendekatan emosi khususnya anak-anak untuk melanjutkan perjuangan superhero
kita yaitu mencegah bencana dan bibit penyakit dengan melakukan kebiasaan
membuang sampah pada tempatnya.
3.
Script
scene
|
Isi
pesan / pengadegaan
|
1
|
Gambar
bola dunia yang tersenyum
|
2
|
Menanykan
target superhero dunia yang sebenarnya
(digambarkan
bola dunia)
|
3
|
Sudut
rumah seperti ruang keluarga,ruang tamu,dan kamar yang berantakan dan banyak
sampah
|
4
|
Superhero
“sapu” mulai bergerak
|
5
|
Bergerak
|
6
|
Membersihkan
sampah pada ruang tamu
|
7
|
Ketakutan
sampah melihat sapu
|
8
|
Melihat
ruang keluarga yang banyak sampah
|
9
|
Membersihkan
ruang keluarga
|
10
|
Kembali
ke tempat semula
|
11
|
Zoom
out sampai petang
|
12
|
Memberikan
informasi kepada target dengan teks ”ketika dia sudah mulai tua”
|
13
|
Superhero
sudah tua mulai beraksi lagi
|
14
|
Membersihkan
ruang terakhir yaitu kamar
|
15
|
Sapu
mulai jatuh
|
16
|
Sapu
tergeletak jatuh
|
17
|
Zoom
out sapu yang sudah mati tergeletak
|
4.
Rundown/break
down
Ilustrasi musik
01.pembuka
Gambar bola tersenyum
02. animasi gambar
“tahu ga superhero yang sesungguhnya??”
03.animasi gambar
ILUSTRASI
MUSIK
04. EXT. DEPAN
RUMAH-PAGI
CUT
TO
05. INT. SUASANA
RUANGAN-PAGI
DISOLVE
TO
06.INT.RUANG TAMU –PAGI
Sapu mulai bergerak
CUT
TO
07.INT.RUANG TAMU-PAGI
Melihat sampah yang berserakan
CUT
TO
08.INT.RUANG TAMU-PAGI
Sampah mulai takut pada
sapu dan akhirnya sampah berjalan sendiri ke tempat sampah karena takut pada
sapu.
CUT
TO
09.INT.RUANG KELUARGA-SIANG
Sapu mulai berjalan menuju ruang tamu
CUT TO
LONG SHOOT
10.INT.RUANG TAMU-SIANG
Melihat ruang tamu yang berantakan
CUT
TO
MEDIUM SHOOT
11.INT.RUANG TAMU-SIANG
Membersihkan meja yang penuh sampah
TRANSITION
EFFECT
LONG SHOOT
12.INT.KAMAR-SIANG
Membersihkan kamar tidur
TRANSITION
EFFECT
MEDIUM SHOOT
13.INT.RUANG
KELUARGA-SIANG
Sapu bergerak kembali ke tempatnya
CUT
TO
LONG SHOOT
14. INT.RUANG
KELUARGA-SIANG
Sapu sudah kembali ke tempatnya
Semakin sore
DISOLVE
TO
15.TEKS
Ketika dia sudah mulai tua
TRANSITION EFFECT
MEDIUM SHOOT
16.INT.RUANG
KELUARGA-PAGI
Sapu yang sudah tua mulai beraksi lagi
TRANSITION
LONG SHOOT
17.INT.KAMAR-SIANG
Selesai membersihkan kamar
CUT
TO
MEDIUM SHOOT
18.INT-RUANG
KELUARGA-SIANG
Sapu mulai jatuh
CUT
TO
MEDIUM SHOOT
19.INT.RUANG KELUARGA
Sapu tergeletak jatuh
CUT
TO
LONG SHOOT
20.INT.RUANG KELUARGA
5.
Format
Hardwere yang digunakan
adalah
·
Kamera DSLR
·
Tripod
·
Flash lighting
Softwere
yang digunakan
·
Adobe premier pro
·
photoshop
6.
Program
visual
Karakter yang akan
dimunculkan adalah sebuah sapu lantai biasa akan tetapi warna pada batang yang
akan ditonjolkan.dan property sofa yang bermuka murung sebelum dibersihkan dan
bermuka ceria setelah dibersihkan.
BAB
V VISUALISASI DAN PRODUKSI
1.
Karakter
Visual
Sapu
Tempat
sampah
Sofa
Sampah
botol
3.
Final
Desain
poster
Scene film animasi