Pages

Random Post

Senin, 24 November 2014

Mengenal Situs Manusia Purba Semedo

Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa di Kabupaten Tegal tepatnya di Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kab Tegal terdapat situs manusia purba. Pada awalnya saya sendiri mengetahui informasi tersebut dari media sosial Facebook dan sangat kebetulan saya sedang mencari judul skripsi dan saya mencoba mengambil objek situs manusia purba semedo sebagai bahan penelitian saya. Pada hari kamis tanggal 22 November 2014 saya akhirnya mencoba untuk melihat langsung ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor dari kota Slawi. Di butuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk sampai lokasi situs manusia purba semedo, perjalanan menuju lokasi cukup terhambat dengan adanya pekerjaan perbaikan jalan..
Penunjuk arah menuju lokasi


Gerbang situs manusia purba semedo

Setelah sampai di Lokasi situs manusia purba semedo saya langsung mendatangi pondok informasi semedo. Di pondok informasi ini saya bertemu dengan bapak Dakhri yang merupakan salah satu penemu fosil-fosil yang di temukan di kawasan semedo ini. Dari penuturan beliau bahwa sampai saat ini di mungkinkan masih banyak fosil/benda purbakala yang belum di temukan karena posisi fosil/benda purbakala yang tertimbun di dalam tanah.

Saya dan Bapak Dakhri

Bapak Dakhri sedang menunjukan beberapa temuan fosil

Dari obrolan dengan Bapak Dakhri akhirnya saya menyimpulkan bahwa di kawasan semedo ini kemungkinan masih banyak lagi fosil/benda purbakala yang masih terpendam di dalam tanah. Dan juga rencana pemerintah dengan membangun museum di lokasi tercebut hendaknya segera terealisasi sehingga akan mengenalkan situs manusia semedo kepada masyarakat luas khususnya pada masyarakat Kabupaten Tegal sendiri. Semoga saja perjuangan dan harapan Bapak Dakhri dkk tentang rencana pembangunan museum dapat segera terwujud karena dengan adanya museum di lokasi tersebut akan mencipkan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar museum. 

Beberapa fosil hewan laut

Atap tengkorak homo erectus

Alat batu manusia purba

Fosil hyena

Pondok informasi Semdo


Selasa, 30 September 2014

Tugas akhir DKV 5 di Udinus

PENERAPAN KEDISIPLINAN PADA USIA DINI TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT                           
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pada kenyataannya kondisi masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat ditemukan pada peristiwa-peristiwa yang masih sering terjadi di lingkungan masyarakat. Baik berupa penyimpangan-penyimpangan terhadap kaidah dan nilai yang berlaku dimasyarakat dengan berbagai macam perilaku. Salah satu diantaranya yaitu mengenai kepedulian masyarakat terhadap kondisi kebersihan lingkungan. Sehingga tak mengherankan apabila masyarakat Indonesia seringkali dirisaukan dengan masalah-masalah  yang berhubungan dengan masalah  kondisi lingkungan.
Dalam hal ini Koentjaraningrat menyebutkan pada hakikatnya membangun suatu bangsa atau masyarakat tidak hanya menyangkut pembangunan yang berupa fisik melainkan juga yang bersifat non fisik. Hal inilah yang harus mendapatkan perhatian agar tercipta adanya keselarasan dan keseimbangan yang saling mendukung. Menciptakan lingkungan yang nyaman, tertib, bersih dan juga sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku di masyarakat perlu adanya kesadaran dan kepedulian setiap anggota masyarakat terhadap situasi dan kondisi lingkungan yang ada disekitar mereka karena lingkungan merupakan tempat manusia untuk menjalankan berbagai aktifitas dan interaksi dengan yang lain, dengan demikian lingkungan yang nyaman, tertib, serta budaya hidup sehat dan bersih dapat terwujud.
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat adalah tangung jawab bersama. Khususnya masyarakat yang ada disekitar lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
Satu fenomena yang menarik bahwa tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat di Semarang khususnya di kelurahan sekaran kec.Gunungpati terhadap kebersihan lingkungan masih kurang. Meskipun pemerintah (Lembaga Kelurahan maupun RT dan RW) sudah berupaya memberikan pembinaan, pembimbingan serta pengarahan tentang kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang ada disekitar mereka. Rendahnya tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat Banaran terhadap kondisi lingkungan dapat dilihat dari cara hidup masyarakat yang sebagian besar belum mencerminkan budaya hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat dicermati masih banyak sampah yang berserakan dan menumpuk dilingkungan tempat tinggal disekitar mereka, sisa-sisa plastik dan makanan, tempat seperti sumur  yang jarang dibersihkan serta selokan-selokan yang memang sengaja dibendung oleh salah satu warga. Sehingga hal tersebut menyebabkan penyumbatan saluran air dan menjadi sarang bibit nyamuk, serta menyebabkan ganguan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat Banaran cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap pola perilaku terhadap kesehatan.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan mungkin sudah menjadi kebiasaan Indonesia yang diwariskan para pendahulu kita yang sulit untuk dirubah, seperti membuang punting rokok, bungkus makanan dan lainya meskipun telah disediakan tempat sampah disekitar kita. Padahal mereka tau akibat dari sampah tersebut yang akhirnya banyak orang yang terkena penyakit, bencana alam banjir, serta bau yang tidak sedap bisa mempengaruhi gangguan pernafasan.
Dalam lingkungan masyarakat masalah tersebut di atas, merupakan hal yang biasa dan tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan. Akan tetapi kalau dibiarkan begitu saja, justru dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Pada prinsipnya peningkatan kesehatan masyarakat memerlukan adanya keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama penanaman budaya hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga.
 Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghimbau dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan khususnya dalam hal kebiasaan membuang sampah sembarangan di daerah banaran kecamatan Gunungpati Semarang. Masyarakat setempat tidak memperdulikanya sehingga tidak sadar akan bahaya yang mengancam dari sampah tersebut. Penanaman kedisiplinan akan kebersihan seharusnya dianjurkan sejak dini karena watak dan perilaku yang akan di lakukan seorang anak merupakan pengalaman yang pernah dilihatnya. Oleh karena itu dalam perancangan proposal ini iklan multimedia berpengaruh dalam penerapan kedisiplinan serta peran orang tua dan lembaga pendidikan.
Dalam edisi pertama tahun 1993 McGraw-Hill Multimedia: Making It Work, Tay Vaughan menyatakan "Multimedia adalah kombinasi dari teks, seni grafis, suara, animasi, dan video yang dikirimkan oleh komputer.Penyajian 5 unsur ini lebih mengena terhadap masyarakat karena mereka bisa melihat sekaligus mendengar isi dari pesan multimedia tersebut dibandingkan dengan salah satu unsur tersebut misalkan radio yang menghasilkan suara masyarakat kurang mengena dibandingkan dengan TV yang menerapkan audio visual masyarakat lebih menyukainya.sehingga sekarang TV merupakan hiburan utama di semua kalangan masyarakat.
Dari uraian diatas inilah penulis memiliki ketertarikan untuk memecahkan masalah yang ada pada daerah banaran kelurahan sekaran kecamatan Gunung pati yaitu tentang menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya khususnya penanaman kedisiplinan tentang kebersihan di usia dini. Akibat kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan, banyak sampah-sampah yang berserakan seperti bungkus makanan ringan, puntung rokok, dll. Akibatnya masyarakat juga banyak yang terkena penyakit karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan.oleh karena itu penerapan kedisiplinan untuk mewujudkan kebersihan harus dididik dari usia dini karena kebiasaan anak melakukan sesuatu merupakan apa yang pernah dilihat oleh mereka.
B.     Rumusan Masalah
Permasalahan yang diambil dari pengangkatan judul proposal ini adalah menemukan strategi untuk menghimbau masyarakat agar ikut serta memperdulikan kebersihan lingkungan.
Dari permasalahan tersebut dapat diuraikan ke dalam permasalahan yang lebih khusus, yaitu ;
1.      Bagaimana cara menghimbau masyarakat sekaran gunung pati terutama anak-anak agar dapat ikut serta memperdulikan kebersihan lingkungan khususnya dalam membuang sampah pada tempatnya?
2.      Bagaimana membuat desain ILM multimedia yang dapat menghimbau dan menyadarkan masyarakat khususnya anak-anak tentang kedisiplinan membuang sampah pada tempatnya ?
3.      Bagaimana strategi dalam pembuatan ILM multimedia agar makna dan pesan dapat tersampaikan dengan baik ?
C.    Tujuan Perancangan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proposal ini yaitu untuk menghimbau masyarakat untuk hidup bersih;
1.      mengingatkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan khususnya dalam membuang sampah pada tempatnya.
2.      Menciptakan sebuah iklan multimedia yang berisi tentang himbauan bagi masyarakat khususnya anak-anak untuk hidup bersih melalui pendekatan agar bisa menyentuh kesadaran anak-anak tersebut.
3.      Menciptakan sebuah iklan multimedia yang memilki konsep dan nilai estetis di dalamnya agar makna dan informasi dapat tersampaikan dengan baik ke pandangan khalayak sasaran / target audience.
D.    Manfaat Perancangan
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang diharapkan berguna bagi semua orang. Hal terutama yang diharapkan adalah :
Manfaat bagi penulis:
·         Memberikan gambaran sedekat mungkin dengan kenyataan, tentang dampak buruk membuang sampah sembarangan.
·         Memberikan wawasan yang lebih luas dari penerapan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dalam perkuliahan.
 Manfaat bagi mahasiswa dkv:
·         Dapat memberikan informasi dan sebagai referensi tentang perancangan komunikasi visual yang baik
Manfaat bagi masyarakat :
·         Menyadarkan masyarakat akan bahayanya membuang sampah sembarangan
·         Menerapkan kedisiplinan kepada generasi penerus usia dini tentang kebersihan terutama membuang sampah pada tempatnya
E.     Batasan Masalah
Batasan data
Dalam penyusunan proposal ini penulis memfokuskan pada penerapan kedisiplinan hidup bersih dengan tidak membiasakan membuang sampah sembarangan pada anak-anak, serta membuat media iklan layanan masyarakat untuk menyadarkan masyarakat teritama pada anak-anak sehingga kedisiplinan akan membuang sampah pada tempatnya dapat terbentuk dari usia dini melalui lembaga pendidikan serta orang tua.
Batasan Media
Media utama yang akan disampaikan kepada target adalah sebuah iklan layanan masyarakat yang berbentuk stop motion. Sedangkan media pendukung yang akan dibuat  melalui pendekatan-pendekatan media yang tepat untuk target audiens.
F.     Metode Dan Sistematika Perancangan
1.      Metode perancangan
a.          Metode Penelitian
Jenis metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Denzin dan Lincoln (1994:1) dalam Maryaeni (2008) mengemukakan bahwa Qualitative research is a field of  inquiry in it’s right. It crosscuts discipline, feald, and subject matter. Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa penelitian kualitatif sebagai medan penemuan pemahaman merupakan kegiatan yang tersusun atas sejumlah wawasan, disiplin, maupun wawasan filosofis sejalan dengan kompleksitas pokok permasalahan yang digarap. 
b.         Sumber Data
·         Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian dengan melakukan wawancara atau Tanya jawab dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
·         Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku,internet,sebagai referensi untuk diolah. 
c.          Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penilitian ini, tekhnik data yang akan digunakan Penulis adalah :
·         Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sutrisno Hadi, 1986. Dalam Sugiyono, 2008)
       Peneliti akan terjun langsung ke lapangan, mengamati bagaimana kondisi kebersihan lingkungan khususnya dalam hal sampah yang ada di sekitar wilayah banaran kelurahan sekaran.
·         Wawancara
Maryaeni (2008:70) mengungkapkan bahwa interview merupakan salah satu cara pengambilan data yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan tak terstruktur. Penulis menggunakan teknik wawancara terstruktur dan bentuk pertanyaan yang terbuka. Dengan begitu, Penulis dapat memperoleh data sebanyak-banyaknya dari informan. Adapun informan yang akan diwawancarai dalam penelitian ini, yaitu warga banaran, dan perangkat desa.
2.      Skematika perancangan
Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang tugas akhir yang akan dilakukan. Penyusunan laporan dibagi manjadi lima bab dari masing-masing bab dibagi menjadi subbab. Secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Identisifikasi Masalah, Maksud dan
Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan
Laporan.
BAB II IDENTIFIKASI DATA
Bab ini berisikan data verbal dan data visual 
BAB III ANALISIS MASALAH
Bab ini berisi menganalisa masalah dengan mengumpulkan data-data yang sudah didapat, segmentasi target audiens yaitu mencari data tentang target audiens, factor-faktor yang menghambat serta factor pendukung dan usulan pemecahan. 
BAB IV KONSEP-KONSEP PERANCANGAN
Bab ini menjelaskan tentang konsep persuasi social, konsep kreatif, konsep media serta proses pra produksi.
BAB V VISUALISASI DAN PRODUKSI
Bab ibi menjelaskan karakter visual yang akan ditampilkan,storyboard dan final desain.
G.    Landasan Teori
1.      Psikologi Anak
Saat ini dalam pandangan barat mengenai anak-anak menyatakan pandangan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang unik dan sangat hidup yang meletakan dasar penting bagi tahun-tahun dewasa dan jelas berbeda dari tahun-tahun dewasa tersebut. Orang-orang dewasa menilai masa kanak-kanak sebagai waktu khusus untuk bertumbuh dan mengalami perubahan, orang dewasa mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan sumber-sumber yang luas dalam upaya kita merawat, mendidik, melindungi mereka dari tekanan dan tanggung jawab yang ditanggung oleh orang-orang dewasa melalui hokum perburuan anak yang ketat. Kasih sayang, perhatian, dan teladan dari orang sekitar dan lingkungan berperan besar dalam menentukan psikologis anak yaitu tempramen, perilaku, proses pemikiran, emosi, nilai/prinsip diri, dan sikap.
Cara belajar anak-anak adalah meniru banyak hal dari apa yang dia lihat, rasakan, dengar dari orang-orang yang ada dilingkunganya (psikologi untuk Membimbing 132). Anak-anak peka terhadap setiap perilaku orang-orang disekitarnya. Idealnya anak-anak memerlukan waktu untuk beristirahat, waktu luang untuk bergaul dengan anak-anak sebaya, bermain permainan untuk anak-anak, dan berkreasi sesuai minat, bakat, dan tingkat kecerdasan demi pengembangan secara fisik dan psikologis.

Selain itu ada 8 klasifikasi teori kecerdasan anak yang mempengaruhi minat terhadap suatu hal :
1.      Kecerdasan verbal/linguistic : kemampuan menggunakan kata-kata dan bahasa untuk mengekspresikan makna secara efektif, pandai mengolah kata, bermanfaat untuk berbicara, mendengarkan, membaca apapun mulai dari rambu lalu lintas atau novel klasik.
2.      Kecerdasan logis-matematis : kemampuan mengerjakan operasi-operasi matematika. Pandai dalam sains dan matematika, mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika atau akal sehat.
3.      Kecerdasan spasial : kemampuan berfikir tiga dimensi atau memvisualkan ide gambar di dalam kepala terlebih dahulu, baru menggambar. Pandai mempersepsikan apa yang dilihat termasuk gambar atau visualisasi.
4.      Kecerdasan kinestetik : kemampuan memanipulasi objek, pandai dan terampil olah tubuh dan gerak.
5.      Kecerdsan musical : sensivitas terhadap pola titik nada, melodi ritme, dan nada. Pandai dan peka terhadap hal musik.
6.      Kecerdasan interpersonal : kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain, dapat memahami dan bekerjasama dengan orang lain.
7.      Kecerdasan intrapersonal : kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta merenungkan tujuan hidup dan mempercayai diri sendiri.
8.      Kecerdasan natural : kemampuan mengobservasi pola-pola alam dan memahami system alamiah atau buatan manusia. Melibatkan kemampuan untuk mengenali bentuk-bentuk alam dilingkungan sekitar.
2.      Multimedia
Jenis-jenis media yang dapat menjadi komponen dalam multimedia adalah: teks, grafis, foto, video, audio dan animasi.
a. Teks merupakan media yang dapat mendukung pembelajaran pada semua aspek keterampilan dengan baik. Teks baik sekali untuk menyampaikan berbagai informasi verbal, membangun keterampilan intelektual, menimbulkan tumbuhnya strategi kognitif, melatih ketarampilan motorik, serta membentuk sikap. Teks terkadang lebih efektif daripada video atau audio. Akan tetapi teks tidak efektif bagi mereka yang kemampuan membacanya masih relatif rendah.
b. Grafis ialah media yang cocok untuk dipergunakan mengidentifikasi benda, menklasifikasi, menunjukkan hubungan secara spesial, mengkongkritkan sesuatu yang masih bersifat abstrak dan sebagainya. Grafis bila digunakan menyertai teks akan dapat menghemat waktu untuk memahaminya dibanding menggunakan teks saja. Grafis sebagai media pembelajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. Pengungkapan itu bisa dalam bentuk sket, diagram, atau grafik.Kelompok media grafis antara lain: bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
c. Foto adalah media yang dapat membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dala bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar. Foto dalam multimedia dapat memberikan informasi tentang benda atau situasi nyata yang tidak memerlukan gerak.
d. Video adalah media yang memiliki begitu banyak manfaat terutama dalam kekuatan visualisasinya, akan tetapi tidak efektif untuk memberikan informasi detail mengenai sesuatu. Video bermanfaat untuk menyampaikan berbagai informasi yang mengandung gerak atau sesuatu benda yang terlalu besar/kecil sehingga sangat sulit diamati oleh penglihatan kita. Selain itu video juga dapat menyampaikan suatu peristiwa penting yang sudah berlalu.
e. Audio adalah media yang efektif bila dikombinasikan dengan media lainnya. Audio selain dapat digunakan untuk memancing perhatian juga cocok untuk tujuan belajar tertentu yang menonjolkan aspek suara asli atau “real sound”. Audo juga dapat digunakan untuk melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar. Selain itu audio dapat memperkuat informasi yang diberikan melalui teks, foto, grafik, video, maupun animasi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, dialog, musik, maupun sound effect.
f. Animasi merupakan media yang sangat efektif untuk: menunjukkan hubungan antar obyek atau ide, merangsang tindakan, mendisplay urutan langkah dalam prosedur, menjelaskan konsep yang sulit, dan dipergunakan untuk menggantikan peran video dalam hal keadaan nyata yang tidak bisa didapat. Misalnya petir dengan lidahnya berkilat-kilatan. Jadi multimedia adalah kombinasi antara teks, grafis, suara, foto, video, dan animasi yang disajikan melalui perangkat komputer atau alat elektronik lainnya.(Mulyanto, 2007:5)
3.      Teori Perancangan
A.    5W + 1H
Dalam menganalisa masalah yang ada dalam isu yang di angkat menggunakan metode 5W + 1H yaitu what, When, Where, Why, Who, dan How.
·         What| Informasi apa saja yang akan di sampaikan ke khalayak?
·         When| Kapan informasi tersebut akan di dapat?
·         Where| Dimana informasi tersebut di dapat?
·         Why| Mengapa informasi tersebut perlu disampaikan?
·         Who| Siapa saja yang menjadi target audience iklan ini?
·         How| Bagaimana menyampaikannya? 
B.     AIDCA
Dalam perancangan sebuah iklan, iklan harus memenuhi criteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari element element:
1.      Attention(perhatian)
Dalam element attention iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, pengguanaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.                                                                   
2.      Interest(minat)
Untuk element interest, iklan di harapkan dapat menumbuhkan minat dan memiliki keinginan lebih jauh dalam target audience. Dalam hal ini konsument harus di rangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang di sampaikan.
3.      Desire(kebutuhan)
Selain itu, iklan juga harus memiliki komponen desire,yaitu mampu menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
4.      Conviction(keinginan)
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut.
5.      Action(tindakan)
Yang terakhir elemen action berusaha membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat di gunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan bunakan, dan lain-lain. 
C.     Media Iklan
            Dalam periklanan media iklan dibagi menjadi 2 golongan yaitu
1.      Above the line Advertising(media iklan lini atas)
Adalah jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media massa, misalnya: surat kabar, majalah, tabloid, radio, televise, bioskop, internet, dll. Sifat media ini merupakan media ‘tak langsung’ yang  mengenai audience karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
2.      Below the line Advertising(media iklan lini bawah)
Adalah jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media khusus. Misalnya: leaflet, poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, poin of purchase (POP), stiker, shop sign, flayer, dll. Sifat media ini ‘langsung’ mengenai pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung menyerap satu produk/pesan saja.
Sesuai dengan target audience yang merupakan kalangan remaja, maka media iklan yang digunakan adalah media iklan lini bawah (below line Advertising) untuk menjangkau semua remaja-remaja dengan tingkatan pendidikan dan status social yang beragam.

D.    Cara penyampaian iklan
1)      Iklan berbisik
Iklan berbisik adalah iklan yang dalam penyampaian pesannya menggunakan pengungkapan makna secara konatitif (bukan makna sesungguhnya). Dalam penerapannya iklan bebisik ini banyak digunakan oleh iklan politik dan iklan yang target audiencenya orang menengah keatas.
2)      Iklan berteriak
Iklan berteriak adalah iklan yang dalam penyampaian pesannya menggunakan pengungkapan makna secara denotatif (makna sesungguhnya). Dalam penerapanya iklan berteriak ini banyak yang menggunakannya karena mudah dipahami.
Dalam perancangan ILM ini pesan iklan akan disampaikan dengan pemaknaan yang denotative (makna sesungguhnya) karena dengan penyampaian denotative ini, agar masyarakat tidak bingung dan dapat menarik perhatian.
E.     Teori Pendekatan Pesan
1.   Rasional
   Pendekatan rasional disebut juga sebagai pendekatan logika. Hal-hal rasional adalah suatu hal yang didalam prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada. Menggunakan pendekatan rasional berarti meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian bukti-bukti.
2.   Emosional
Pendekatan emosional dalam meyakinkan pesan disampaikan dengan mengikutsertakan emosi (perasaan) audience dalam menerima pesan. Contoh penerapan penyampaian pesan dengan pendekatan emosional yaitu:
-       Rasa emosi
-       Hibutan (entertainment)
-       Pengakuan social
-       Style/gaya (keindahan)
-       Humor

3.   Moral
      Pendekatan ini mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Sumber-sumber pendekatan ini diantaranya: tradisi(adat istiadat), ajaran agama, ideology tertentu dan norma sebagai tolak ukur akan menentukan betul salahnya sikap manusia.
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju. Desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual. Perjalanan kreatifnya diawali dari menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif. 
BAB II IDENTIFIKASI DATA

A.    Data Verbal
1.      Definisi-definisi
         Kasih sayang, perhatian, dan teladan dari orang sekitar dan lingkungan berperan besar dalam menentukan psikologis anak yaitu tempramen, perilaku, proses pemikiran, emosi, nilai/prinsip diri, dan sikap. Cara belajar anak-anak adalah meniru banyak hal dari apa yang dia lihat, rasakan, dengar dari orang-orang yang ada dilingkunganya. Terbentuknya kedisiplinan anak terhadap kebersihan tergantung lingkungan sekitar oleh karena itu pengarahan-pengarahan terhadap kebersihan juga perlu dimiliki oleh masyarakat dewasa terutama orang tua untuk mendidik anaknya agar membiasakan hidup bersih.

2.      Fakta lapangan
         Kondisi kebersihan lingkungan masyarakat Banaran belum dapat sepenuhnya dikatakan sebagai lingkungan pemukiman yang bersih. Hal ini disebabkan masih banyaknya sampah dan ketidakteraturan masyarakat dalam menangani kebersihan lingkungan yang ada disekitar mereka. Disamping hal itu disebabkan pula oleh faktor perilaku masyarakat yang pada umumnya dalam pemahaman kebersihan lingkungan belum sesuai dengan pelaksanannya atau dengan kenyataan yang ada di lingkungan.
         Masalah kebersihan lingkungan oleh masyarakat Banaran, diidentikkan dengan masalah sampah yang juga berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya, karena sampah merupakan faktor utama yang dapat merusak atau menggangu kebersihan lingkungan dan kesehatan, akan tetapi hal itu justru kadang menjadi hal yang dilupakan oleh kebanyakan masyarakat.
         Pada umumnya masyarakat Banaran peduli dengan masalah kebersihan lingkungan. Walaupun demikian pada kenyataannya masih banyak sampah-sampah yang bercecer dan membusuk disekitar rumah mereka, sehingga pada waktu musim hujan, sering menimbulkan bau yang tidak enak. Sampah yang tercampur dengan genangan air hujan sehingga sampah yang berupa barang-barang bekas palstik menjadi sarang bibit nyamuk dan menjadi sarang penyakit lainya.

3.      Data Lembaga dan Narasumber
         Berdasarkan hasil penilitian di wilayah banaran sekaran kegiatan kerja bakti dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama yaitu dilakukan dua kali dalam satu bulan. Kegiatan ini diikuti oleh masing-masing perwakilan keluarga. Dan mengganti uang sebesar lima ribu, apabila tidak mengikuti kegiatan kerjabakti. adapun uang tersebut nanti akan dimasukan kedalam kas RT untuk keperluan masyarakat. Walaupun kegiatan kerja bakti merupakan peraturan atas keputusan bersama, akan tetapi pada kenyataanya kegiatan kerja bakti dilapangan tidak sesuai dengan pernyataan tersebut. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan tidak selalu satu bulan dua kali akan tetapi juga kadang dilakukan pada tiga bulan sekali.
Berdasarkan penelitin ini menunjukan bahwa masyarakat Banaran dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti bukan didasarkan atas kesadaran hati atau atas dasar inisiatif sendiri untuk bertindak dalam kegiatan partisipasi masyarakat dilingkungannya. Dengan demikian maka pada umumnya masyarakat belum memiliki sikap kesadaran dan tanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan.
Pembuatan iklan ini yang nantinya akan disebarluaskan ke lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar khususnya di wilayah banaran yang nantinya setiap sekolahan akan mendapatkan satu buah cd untuk diputar.

4.      Target audiens
Target audiens yang ditetapkan adalah masyarakat banaran kelurahan sekaran kecamatan gunungpati khususnya anak-anak karena sebagai penerus generasi yang dididik kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya agar bisa menjadi kebiasaan sehingga menciptakan budaya bersih di wilayah sekaran tersebut.
           

BAB III ANALISA DATA
A.    Analisa Permasalahan

B.     Segmentasi Target Audiens

Geografis
Wilayah masyarakat Banaran terletak daerah dataran tinggi, dengan luas tanah 18,56 Ha, meliputi luas tanah pemukiman penduduk 14,68 Ha, luas tanah sawah 3,98 Ha, luas tanah kering 0,05. Dengan keadaan tanah yang kering lingkungan masyarakat Banaran, mengalami kesulitan dalam memperoleh air yang dikomsumsi. Sehinga sebagian besar masyarakat Banaran tidak memiliki sumber air bersih.
Demografis
Menurut data yang diperoleh dari laporan kependudukan kantor kelurahan berjumlah 5830 yang terdiri dari 2986 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan 2844 jiwa, sedangkan untuk dukuh banaran khususnya terdiri dari 425 (94KK) jiwa, terdiri dari 238 jumlah penduduk laki-laki dan jumlah 187 penduduk perempuan. Sedangkan umur 5-9tahun adalah 4.24% dari total jumlah penduduk. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak yaitu pada tingkat SD (sekolah dasar) hamper separuh penduduk dari jumlah penduduk, hal ini menandai bahwa masyarakat banaran dalam halpendidikan minimal tingkat sekolah dasar.

Psikologis
Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam dan luar. Pada saat ini salah satu pengaruh luar yang paling banyak diterima oleh anak-anak dan tujuannya untuk merangsang mereka adalah melalui tayangan televisi berupa film seri dan tayangan iklan di dalamnya. Suatu respon atau tindakan seorang anak terutama yang dianggap suatu kreativitas biasanya sering dihubungkan dengan tindakan melihat. Melihat dalam bahasa Inggris to
see artinya mengerti dan memahami. Memang seakan-akan fungsi mata, fungsi visi atau visual itu penting dalam gerak pikiran manusia. Dengan mata itulah manusia mengukur suatu realita. Anak kecil, justru karena pengetahuannya yang masih terbatas, masih mampu untuk memandang seperti apa adanya. Melihat tanpa diganggu oleh fungsi yang secara lazim dikaitkan pada sesuatu itu. Dalam proses belajar anak, banyak diantara kita tidak menghendaki anak-anak hanya mampu meniru.

C.     Faktor Penghambat dan Pendukung
Menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan masyarakat agar untuk menjaga kebudayaan hidup bersih di lingkunganya tidaklah gampang hal ini tentunya ada beberapa kendala atau faktor penting yang mempengaruhinya yaitu faktor pendukung  dan factor penghambat, dimana factor-faktor tersebut ada yang dari dalam maupun luar.Faktor yang dapat mendukung masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungan yaitu kegiatan kerja bakti masyarakat, sedangkan factor penghambat kurangnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah :
a)      Sarana dan prasarana
b)      Kurangnya pengetahuan masyarakat
c)      Kebiasaan masyarakat

      Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di lingkungan masyarakat banaran, menjadi penghambat dalam menjaga kondisi kebersihan di lingkungan. Bentuk sarana dan prasaranapun tersebut adalah belum adanya tempat penglokasian pembuangan sampah dan petugas kebersihan lingkungan. Sehingga masyarakat memanfaatkan lahan sebagai tempat pembuangan sampah.

D.    Usulan Pemecahan Masalah
Dari pengambilan data diatas penulis menyimpulkan usulan dalam pemecahan masalah yang ada pada masyarakat banaran yaitu dengan cara mnyajikan iklan layanan masyarakat yang dirancang untuk anak-anak serta perlunya dorongan orang tua untuk mendidik anaknya agar membiasakan hidup bersih, member pengetahuan tentang perlunya hidup bersih agar dapat tertanam sejak usia dini sehingga dapat menciptakan budaya hidup bersih khususnya dalam membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

BAB IV KONSEP-KONSEP PERANCANGAN
A.    Konsep Persuasi Sosial
Konsep yang akan dikeluarkan adalah tentang pentingnya menjaga kebersihan dengan melakukan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya melalui pendekatan yang dikemas dalam bentuk iklan untuk anak-anak di wilayah banaran kec gunung pati.
B.     Konsep Kreatif
a)      Konsep pokok ILM
Konsep pokok dalam perencanan pembuatan iklan layanan masyarakat ini menggunakan pendekatan-pendekatan yang mengibaratkan pahlawan dunia yang setiap hari melakukan kebersihan dalam rumah yang nantinya sewaktu-waktu dia akan tua dan mati yang akan menyadarkan anak-anak kalau manusialah penerus perjuanganya untuk melindungi dan menjaga kebersihan lingkungan.
b)      Creative objective
Perancangan iklan layanan masyarakat ini adalah untuk member pengetahuan masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta untuk menghimbau masyarakat khususnya untuk anak-anak agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya sehingga dapat menciptakan budaya hidup bersih.
c)      Strategi kreatif
·         Logika strategi kreatif
a.      Consumer insight
Dalam pembuatan iklan ini berdasarkan latar belakang target audiens yang memiliki factor-faktor seperti :
v  Social
Banyaknya anak-anak yang ada di daerah banaran mengakibatkan mereka lebih suka bermain-main dibandingkan dengan belajar arahan dari orang tuapun dapat dikatakan kurang.
v  Budaya
Karena kurangnya arahan dari orang tua mereka,kebiasaan jajan sembarangan sehingga mengakibatkan sampah berserakan karena membuang bungkus jajan yang sembarangan
v  Psikologi
Kebanyakan anak di daerah banaran sama seperti anak2 biasanya karena dalam psikologi anak-anak merupakan masa dimana mereka mengembangkan dirinya, seperti bermain,bermain game dll.

b.      Trend yang berkembang seputar konsumen
Trend yang lagi berkembang adalah permainan game seperti playstation yang biasanya memainkan game yang bertemakan superhero.
·         Pendekatan isi pesan
a.       Emosional
Emosional seorang anak terpacu oleh apa yang dia lihat oleh karena itu untuk meyakinkan dalam penyampaian pesan menggunakan pendekatan agar emosi anak-anak wilayah banaran dapat tersentuh dan melakukan apa yang diharapkan dalam penyusunan iklan ini.
·         Model pendekatan pesan (retorika)
Pendekatan pesan yang akan dibuat adlah model pendekatan personifikasi yang mengibaratkan benda mati yang seolah-olah hidup.
·         Desire respon
Efek yang diharapkan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini adalah mengundang perhatian target audiens,sehingga memunculkan minat untuk melihat,dapat menyentuh emosi lalu membangkitkan untuk melakukan apa yang diharapkan oleh iklan layanan masyarakat ini.
d)     Copy writing
·         What to say?
Membujuk anak-anak untuk melakukan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan melakukan kebersihan lingkungan.
·         How to say?
Dimana iklan ini memmunculkan karakter superhero dunia yang telah menyelamatkan bumi dari bencana serta melawan penyakit yang digambarkan oleh sebuah sapu yang bisa hidup dimana sehari-hari dia melakukan kebersihan yang pada akhirnya dia mati dan membujuk target untuk meneruskan perjuanganya yaitu menyelamatkan bumi dalam hal kebersihan. Yang akan dikemas kedalam kategori iklan berbisik.
·         Pendekatan penyajian pesan
Memakai pendekatan fiktif yang memunculkan superhero,penggambaran seperti rumah dan isinya yang menggambarkan kesederhanaan, memakai bahasa anak-anak.
  
C.    Konsep Media
Strategi media
Media yang ditetapkan adalah media utama sebuah iklan animasi,poster dan cover CD.
Program media
Media iklan ini nantinya akan disebarkan ke lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar yang nantinya akan diputar serta arahan guru, sedangkan poster ini nantinya akan ditempel di kelurahan dan gerbang sekolah untuk menarik perhatian target audiens.
D.    Pra-produksi
1.      Outline
Menggambarkan tentang superhero dunia yang sudah menyelamatkan bumi dari bencana dan penyakit yang digambarkan sebuah sapu lantai. Setiap hari dia melakukan kebersihan didalam rumah dengan penuh semangat hari pun berlalu sampai akhirnya sapu itupun mulai tua dan mati.durasi film ini diperkirakan 40 detik.
2.      Storyline
Film ini bercerita tentang dimana suatu rumah yang sederhana akan tetapi banyak sampah yang berserakan didalamnya akibat si penghuni rumah yang tidak sadar akan kebersihan, hal ini ditampilkan diruang tamu, ruang keluarga,dan kamar yang berserakan sampah keluarga.Mereka masih beruntung karena mempunyai superhero dunia yaitu “sapu lantai”.dengan penuh semangat sapu itu selalu membersihkan rumah tersebut,seperti diruang tamu dilanjutkan ruang keluarga dan. Setiap hari dia melakukan hal yang sama.waktu demi waktu berjalan tak terasa superhero sudah berumur tua (di gambarkan hitamputih), dia terus melanjutkan perjuanganya membersihkan rumah tersebut sampai suatu saat dia jatuh mati karena umurnya yang sudah tua.

klimaks dari film iklan ini adalah ketika superhero yang kita banggakan jatuh mati karena umurnya yang sudah tua.perlu kita ketahui bahwa tak selamanya dia menjadi superhero kita.maka dari itu tujuan film ini untuk menggugah masyarakat melalui pendekatan emosi khususnya anak-anak untuk melanjutkan perjuangan superhero kita yaitu mencegah bencana dan bibit penyakit dengan melakukan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
3.      Script
scene
Isi pesan / pengadegaan
1
Gambar bola dunia yang tersenyum
2
Menanykan target superhero dunia yang sebenarnya
(digambarkan bola dunia)
3
Sudut rumah seperti ruang keluarga,ruang tamu,dan kamar yang berantakan dan banyak sampah
4
Superhero “sapu” mulai bergerak
5
Bergerak
6
Membersihkan sampah pada ruang tamu
7
Ketakutan sampah melihat sapu
8
Melihat ruang keluarga yang banyak sampah
9
Membersihkan ruang keluarga
10
Kembali ke tempat semula
11
Zoom out sampai petang
12
Memberikan informasi kepada target dengan teks ”ketika dia sudah mulai tua”
13
Superhero sudah tua mulai beraksi lagi
14
Membersihkan ruang terakhir yaitu kamar
15
Sapu mulai jatuh
16
Sapu tergeletak jatuh
17
Zoom out sapu yang sudah mati tergeletak

4.      Rundown/break down
Ilustrasi musik
01.pembuka
           Gambar bola tersenyum
02. animasi gambar
           “tahu ga superhero yang sesungguhnya??”
03.animasi gambar
          
                                                                                   ILUSTRASI MUSIK
04. EXT. DEPAN RUMAH-PAGI
                                                                                   CUT TO
05. INT. SUASANA RUANGAN-PAGI
                                                                                   DISOLVE TO
06.INT.RUANG TAMU –PAGI
           Sapu mulai bergerak
                                                                                   CUT TO
07.INT.RUANG TAMU-PAGI
           Melihat sampah yang berserakan
                                                                                   CUT TO
08.INT.RUANG TAMU-PAGI
Sampah mulai takut pada sapu dan akhirnya sampah berjalan sendiri ke tempat sampah karena takut pada sapu.
                                                                       CUT TO


09.INT.RUANG KELUARGA-SIANG
           Sapu mulai berjalan menuju ruang tamu
                                                                                   CUT TO
LONG SHOOT
10.INT.RUANG TAMU-SIANG
           Melihat ruang tamu yang berantakan
                                                                                   CUT TO
MEDIUM SHOOT
11.INT.RUANG TAMU-SIANG
           Membersihkan meja yang penuh sampah
                                                                                   TRANSITION EFFECT
LONG SHOOT
12.INT.KAMAR-SIANG
           Membersihkan kamar tidur
                                                                                   TRANSITION EFFECT
MEDIUM SHOOT
13.INT.RUANG KELUARGA-SIANG
           Sapu bergerak kembali ke tempatnya
                                                                                   CUT TO
LONG SHOOT
14. INT.RUANG KELUARGA-SIANG   
           Sapu sudah kembali ke tempatnya
           Semakin sore
                                                                                   DISOLVE TO
15.TEKS
           Ketika dia sudah mulai tua
                                                                                   TRANSITION EFFECT


MEDIUM SHOOT
16.INT.RUANG KELUARGA-PAGI
           Sapu yang sudah tua mulai beraksi lagi
                                                                                               TRANSITION
LONG SHOOT
17.INT.KAMAR-SIANG
           Selesai membersihkan kamar
                                                                                               CUT TO
MEDIUM SHOOT
18.INT-RUANG KELUARGA-SIANG
           Sapu mulai jatuh
                                                                                               CUT TO
MEDIUM SHOOT
19.INT.RUANG KELUARGA
           Sapu tergeletak jatuh
                                                                                               CUT TO
LONG SHOOT
20.INT.RUANG KELUARGA
           Sapu tergeletak mati 
https://www.youtube.com/watch?v=B_tzK9f-Uk4
5.      Format
Hardwere yang digunakan adalah
·         Kamera DSLR
·         Tripod
·         Flash lighting
Softwere yang digunakan
·         Adobe premier pro
·         photoshop

6.      Program visual
Karakter yang akan dimunculkan adalah sebuah sapu lantai biasa akan tetapi warna pada batang yang akan ditonjolkan.dan property sofa yang bermuka murung sebelum dibersihkan dan bermuka ceria setelah dibersihkan.

BAB V VISUALISASI DAN PRODUKSI
1.      Karakter Visual
Sapu

Tempat sampah

Sofa

Sampah botol



3.      Final Desain

poster




























Scene film animasi
 

Blogger news

Biarkan waktu yang akan menjawab

Blogroll

About